Pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah memang tidak bisa dipungkiri lagi. Menurut data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), remaja di Indonesia masih minim pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah menjadi sangat penting untuk memberikan pemahaman yang benar kepada para remaja.
Menurut dr. Andi Saptono, SpOG, seorang ahli kesehatan reproduksi, “Pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah dapat membantu remaja untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan reproduksi mereka sejak dini.” Hal ini juga dikuatkan oleh Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Pd., seorang pakar pendidikan, yang menyatakan bahwa “Pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah tidak hanya untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual, tetapi juga untuk menghindari kehamilan remaja yang tidak diinginkan.”
Selain itu, pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah juga dapat membantu para remaja untuk memahami pentingnya menjaga kebersihan diri dan menghormati tubuhnya sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Prof. Dr. Maria Ulfah, M.Pd., seorang ahli pendidikan, yang mengatakan bahwa “Pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah dapat membentuk sikap positif terhadap tubuh dan menjauhi perilaku berisiko yang dapat merugikan diri sendiri.”
Dalam Implementasi Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menekankan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah sebagai bagian dari pendidikan karakter. Dengan demikian, para siswa akan teredukasi dengan baik tentang kesehatan reproduksi sejak dini.
Dengan demikian, tidak dapat dipungkiri lagi betapa pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah. Dengan adanya pendidikan tersebut, diharapkan para remaja dapat memiliki pengetahuan yang benar dan sikap yang positif terhadap kesehatan reproduksi mereka.